Kamis, 02 Agustus 2012

Mengenal Jaringan Tumbuhan

Dalam tubuh tumbuhan juga terdiri dari beberapa jaringan. Jaringan pokok penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi adalah jaringan epidermis, merupakan jaringan penyusun tubuh tumbuhan paling luar dan umumnya terdiri dari selapis sel saja. Berfungsi melindungi bagian dalam organ tumbuhan, sehingga disebut sebagai jaringan pelindung. Jaringan parenkim atau disebut juga jaringan dasar karena merupakan penyusun sebagian besar organ tumbuhan seperti korteks batang dan akar, mesofil daun dan endosperma biji. Parenkim juga merupakan tempat utama berlangsungnya aktivitas penting bagi tumbuhan seperti fotosintesis, respirasi dan penimbunan zat-zat makanan cadangan. Parenkim yang mampu melakukan fotosintesis mengandung banyak kloroplas sehingga disebut klorenkim (Amin 1994 : 24).
Jaringan kolenkim dan sklerenkim berfungsi sebagai jaringan penguat pada tubuh tumbuhan. Jaringan kolenkim terdiri dari sel-sel yang berprotoplas hidup dengan penebalan dinding dari selulosa, hemiselulosa dan pektin. Selnya kadang-kadang juga berisi kloroplas sehingga mampu menjalankan fotosintesis. Terdapat di daerah perifer, misalnya langsung di sebelah dalam epidermis batang atau akar. Jaringan sklerenkim terdiri dari sel-sel yang berdinding tebal dan keras karena telah mengalami lignifikasi yaitu penebalan dari zat lignin (kayu). Pada umumnya terdapat bersama parenkim, misalnya parenkim kortek, yang berfungsi sebagai penguat jaringan lainnya (Amin 1994 : 24).
Organ pada tumbuhan tingkat tinggi dapat dibedakan menjadi tiga macam organ penting, yaitu : Akar Akar merupakan alat tubuh tumbuhan yang lazimnya berada di dalam tanah dan mempunyai peranan yang sangat penting. Secara skematis akar dilengkapi oleh bagian-bagian akar primer (radix primarius), leher akar (collum rasici), batang akar (corpus radici), cabang-cabang akar (radix lateralis), ujung akar (apex radici), serabut akar (fibrica radiculi), rambut-rambut akar (pilus radici), dan tudung akar (calyptra) (Saktiono 1989 : 52).
Batang merupakan salah satu bagian tubuh tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat tumbuhnya akar dan daun. Secara skematis, batang dilengkapi oleh bagian-bagian buku-buku batang (nodus), ruas batang (internodus), daun (folium) dengan duduk daunnya, dan daun penumpu (stipula) (Saktiono 1989 : 13).
Daun adalah alat tubuh tumbuhan yang lazimnya berwarna hijau, tipis, dan permukaannya lebar. Daun berfungsi sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis, karena di daun terdapat klorofil atau zat hijau daun yang berfungsi sebagai makanan bagi tumbuhan. Daun yang lengkap mempunyai upih daun (vagina), tangkai daun (petolus), dan helai daun (lamina). Secara skematis, sehelai daun dilengkapi oleh bagian-bagian yaitu pangkal daun (basis), ujung daun (apex), tepi daun (margo), petulangan daun (nervatio), ibu tulang daun (Saktiono 1989 : 42).
Jaringan pokok penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi adalah jaringan epidermis, merupakan jaringan penyusun tubuh tumbuhan paling luar dan umumnya terdiri dari selapis sel saja. Berfungsi melindungi bagian dalam organ tumbuhan, sehingga disebut sebagai jaringan pelindung. Jaringan parenkim atau disebut juga jaringan dasar karena merupakan penyusun sebagian besar organ tumbuhan seperti korteks batang dan akar, mesofil daun dan endosperma biji. Parenkim juga merupakan tempat utama berlangsungnya aktivitas penting bagi tumbuhan seperti fotosintesis, respirasi dan penimbunan zat-zat makanan cadangan (Kimball 1983 : 46).
Parenkim yang mampu melakukan fotosintesis mengandung banyak kloroplast sehingga disebut klorenkim. Jaringan kolenkim dan sklerenkim berfungsi sebagai jaringan penguat pada tubuh tumbuhan. jaringan kolenkim terdiri dari sel-sel yang berpotoplas hidup dengan penebalan dinding dari selulosa, hemiselulosa dan pektin. Selnya kadang-kadang juga berisi kloroplast sehingga mampu menjalankan fotosintesis. Terdapat di daerah perifer, misalnya langsung di sebelah dalam epidermis batang atau akar. Jaringan sklerenkim terdiri dari sel-sel yang berdinding tebal dan keras karena telah mengalami lignifikasi yaitu penebalan dari zat lignin (kayu). Pada umumnya terdapat bersama parenkim, misalnya parenkim kortek, yang berfungsi sebagai penguat jaringan lainnya (Kimball 1983 : 46).
Ada tiga lapisan lembaga (germinal) yang merupakan bakal dari pembentukan jaringan atau organ-organ dewasa, yaitu lapisan lembaga ektoderm, lapisan lembaga mesoderm dan lapisan lembaga endoderm. Lapisan lembaga ektoderm menurunkan kulit dan sistem syaraf, sedangkan lapisan lembaga mesoderm akan membentuk otot, rangka, organ ekskretori, jantung dengan pembuluh darahnya serta organ-organ genetalia dan juga akan menurunkan coelum atau body cavity diantara kedua lapisan mesoderm lateral. Saluran pencernaan dengan kelenjar pencernaannya, paru-paru dan kantung air seni akan diturunkan dari lapisan lembaga endoderm (Salisbury 1995 : 20).
Pada tumbuhan istilah sel meiliputi protoplasma dan dinding sel yang ada scdangkan pada organisme multi sel yang ada membentuk struktur kompleks yaitu jaringan dan organ. Sel pada organisme multi sel tidak sama satu dengan lainnya tetapi masing-masing mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Pada awalnya struktur dinding sel yang ada pada tumbuhan dianggap sebagai sel mati hasil ekskresi zat hidup dalam sel akan tetapi baru-baru ini makin banyak ditemui bukti bahwa ada satuan organik yang ada diantara protoplas dan dinding, khususnya pada sel muda (Saktiono 1990 : 28).

Sumber :
Amin. 1994. Fisiologi Hewan daan Tumbuhan. Karunika. Jakarta.
Kimball, J. W. 1992. Biologi Jilid I. Erlangga; Jakarta.
Salisbury, F. B dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB. Bandung.
Saktiono. 1989. Biologi Umum. Gramedia. Jakarta
Parlan.V. F. 1995. Panduan Belajar Biologi. Yudistira. Jakarta.

1 komentar: